Kita semua pasti sering mendengar apa itu Plot Hole. Plot Hole ada di hampir setiap cerita yang kita baca, itulah mengapa penting sekali bagi kita untuk mengenali Plot Hole dan menghilangkannya.
Untuk seorang penulis yang berniat menjual karyanya, hal wajib untuk menghilangkan plot hole. Adanya Plot Hole dalam sebuah novel dianggap sebagai tindak tidak profesional seorang penulis.
Pada kesempatan kali ini, We Shine akan mengulas lagi tentang Plot Hole beserta trik untuk menghilangkan nya dari cerita kita.
Pada dasarnya, plot hole merupakan kontradiksi dan inkonsistensi pada suatu alur cerita. Masalah yang muncul akibat adanya Plot hole sangatlah beragam mulai dari menghancurkan keyakinan pembaca dalam kisah yang kita tulis sampai hilangnya rasa ‘nikmat’ saat membaca buku.
Kita mengibaratkan nya sebagai feeling lose, Anda tahu perasaan seperti itu bukan? Pembaca umumnya sangat menikmati sebuah buku sampai melupakan tentang dunia luar, hal ini adalah pencapaian besar bagi seorang penulis. Itu berarti penulis berhasil meyakinkan pembaca melalui pengaturan dan karakter cerita yang nyata. Namun, ketika para pembaca menjadi sadar akan adanya Plot Hole, mereka tersentak dari mimpi fiktif itu.
Hilang sudah efek magic dari buku yang anda tulis. Plot hole sangatlah merusak keajaiban cerita dan membuat pembaca sadar bahwa buku di depan mereka memang fiksi dan tidak nyata.
Pembaca bahkan mungkin mulai melihat lebih kritis pada novel Anda dan mencoba menemukan lebih banyak ketidakkonsistenan daripada hanya menikmati cerita. Masalah lain yang lebih fatal yaitu Anda terlihat buruk sebagai seorang penulis….
Oleh karena itu mari kita kenali lebih dalam jenis dan macam plot hole:
1. Inkonsistensi: Katakanlah di bab satu Anda memperkenalkan pahlawan Anda yang merupakan pejuang kidal. Namun di bab 8 dia menghunus pedangnya dengan tangan kanannya ( http://inkandquills.com/2017/05/29/plot-hole/).
2. Kontradiksi: Katakanlah Anda menulis kisah fantasi dan sejak awal Anda telah menetapkan bahwa penyihir hanya dapat menggunakan sihir dengan tongkat. Tapi di tengah jalan cerita salah satu penyihir Anda mengeja mantra dengan gelombang tangannya. Ini secara langsung bertentangan dengan aturan sihir yang Anda atur sebelumnya dalam cerita ( http://inkandquills.com/2017/05/29/plot-hole/).
3. Tidak logis: Katakanlah pahlawan Anda memiliki kekuatan api magis. Dia baru saja diculik dan diikat. Dia berhasil menemukan pecahan kaca pecah di dekatnya dan perlahan-lahan melihat melalui tali di sekitar pergelangan tangannya untuk melarikan diri. Tapi kenapa dia tidak menggunakan kekuatan apinya untuk membakar tali di tempat pertama? Menggergaji tali mungkin menciptakan ketegangan dalam adegan itu, tetapi memanfaatkan kekuatannya adalah pilihan yang lebih logis untuk karakter dalam situasi itu (http://inkandquills.com/2017/05/29/plot-hole/).
4. Kesalahan Faktual: Misalkan anda menulis cerita dengan latar tahun 80 an, tokoh utama Anda merupakan seorang aktris yang terkenal, ia bahkan mengoleksi puluhan pakaian mahal dengan merek brand ternama, padahal brand tersebut belum ada pada tahun 80an.
5. Mustahil: Pahlawan Anda jatuh dari tebing 100 kaki dan bertahan. Atau dia menjadi pendekar pedang dalam beberapa hari.
Lalu, apakah menulis menjadi tidak menyenangkan? Terlalu banyak aturan menjadikan menulis hal membosankan? Tentu saja tidak! Memperhatikan plot hole bukan berarti menciptakan aturan dalam penulisan novel. Menghilangkan plot hole adalah upaya menciptakan keajaiban yang membuat pembaca Anda tersedot dari dunia nyata.
Menulis tetaplah kebebasanmu…..
Berikut adalah saran yang bisa anda terapkan:
1.Jika anda menulis cerita bersambung, usahakan untuk membaca chapter chapter sebelum chapter yang akan anda tulis untuk menghindari kontradiksi dan inkonsistensi.
2. Jika Anda menulis cerita fantasi, Anda perlu menetapkan aturan tentang bagaimana dunia Anda bekerja dan kemudian mengikutinya. Jika Anda tidak menetapkan aturan, Anda cenderung menciptakan kontradiksi dan inkonsistensi di kemudian hari dalam cerita.
3. Tidak perlu memikirkan semua hal sebelum benar-benar menulis. Terkadang plot hole terjadi karena penulis gagal melihat semua sudut dan memikirkan semuanya. Biasanya dalam situasi semacam ini, penulis lebih fokus untuk membuat hal-hal menarik atau menarik daripada memperhatikan tindakan logis dan alami yang akan diambil oleh karakter dalam situasi tersebut.
4. Lakukan penelitian menyeluruh. Baik Anda menulis drama medis, roman historis, atau film thriller detektif, jika Anda tidak melakukan penelitian yang cermat, Anda cenderung membuat lubang plot. Tidak semua pembaca mungkin menangkap kesalahan-kesalahan ini, tetapi sebagian akan melakukannya. Jika seorang perawat membaca drama medis Anda dan menyadari bahwa Anda tidak memiliki petunjuk tentang prosedur bedah, ia akan menjadi frustrasi dengan buku Anda atau menertawakan Anda (http://inkandquills.com/2017/05/29/plot-hole/).
5. Hindari kurangnya penjelasan. Sebagai contoh tiba-tiba ada seorang tokoh yang datang membantu tokoh utama saat ia kesulitan. Anda bisa memberi penjelasan bahwa si tokoh tersebut diam-diam memperhatikan tokoh utama dari jauh. Ataupun tokoh sampingan yang tiba-tiba saling jatuh cinta di akhir episode, Anda bisa memberi kode kode ringan yang menggiring pembaca agar tidak merasa janggal dengan kejutan yang anda berikan.
Untuk hari ini, We Shine cukupkan ya teman-teman. Untuk info pendaftaran dan kerja sama bisa dilihat di akun wattpad We Shine : @WeShinePub dan blog WeShine https://weshinepublishing.wordpress.com
“Who wants to become a writer? And why? Because it’s the answer to everything. … It’s the streaming reason for living. To note, to pin down, to build up, to create, to be astonished at nothing, to cherish the oddities, to let nothing go down the drain, to make something, to make a great flower out of life, even if it’s a cactus.”
—Enid Bagnold